Bungaadalah biaya peminjaman uang, di mana peminjam membayar biaya kepada pemberi pinjaman untuk pinjaman. Umumnya, bunga sederhana yang dibayarkan atau diterima selama periode tertentu adalah persentase tetap dari jumlah pokok yang dipinjam atau dipinjamkan. Bunga majemuk bertambah dan ditambahkan ke akumulasi bunga periode sebelumnya, jadi
Setiapawal musim penghujan, di beberapa media massa sering diberitakan mengenai kemunculan bunga bangkai di permukiman warga. Hasil pencarian di Goo Bunga Bangkai di Tangan Wartawan - Kompasiana.com
Jadi dapat disimpulkan bahwa bunga bangkai mengalami dua fase perkembangbiakan semasa hidupnya yang berlangsung secara bergantian dan terus menerus. Pada fase vegetatif di atas umbi bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun papaya. Hingga selanjutnya batang dan daun menjadi layu meyisakan umbi di dalam tanah.
Kemunculan bunga bangkai (latin: amorphophallus) kembali terjadi di Kampung Cilutung, Desa Giri Jaya Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi. Ada tiga bunga bangkai muncul di kebun yang sama, hanya berjarak dua hingga tiga meter, ditemukan saat pemilik lahan mencari dombanya yang hilang.. Advertisement
Vay Nhanh Fast Money. Kepahiang - Satu bunga bangkai raksasa Amorphophallus titanium di Taman Konservasi Bunga bangkai Kepahiang, Bengkulu diperkirakan akan mekar sempurna saat libur Natal kesempatan yang bagus bagi siapa saja untuk mengisi liburan dengan mengunjungi bunga BangkaI tersebut. "Pengunjung dapat menghabiskan waktu liburan itu dengan melihat, belajar dan berinteraksi dengan bunga terbesar di Planet Bumi ini secara langsung," kata salah satu petugas Taman Konservasi Bunga Bangkai, Zulzum Dihamzal di Kepahiang, Rabu, 5/ Konservasi Bunga Bangkai Kepahiang dapaT dicapai dari pusat kota Bengkulu berkendaraan bermotor denga waktu tempuh selama satu jam. Taman ini persisnya ada di Desa Tebat Monok di Kabupaten Kepahiang."Lokasinya berada persis di sisi jalan raya. Dari parkiran kendaraan, pengunjung dapat langsung melihat bunga ini. Kalau mau lebih dekat dan mencium aroma busuk, maka harus menuruni beberapa anak tangga menuju penangkaran," kata bunga bangkai, taman konservasi yang berada di sebelah kawasan hutan lindung Bukit Daun itu juga ditumbuhi inang bunga Rafflesia arnoldii yang juga merupakan bunga endemik Rafflesia berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya. Bunga langka ini hanya mekar selama seminggu. TEMPO/Iqbal LubisPada sepanjang tahun depan taman ini bakala lebih meriah. Karena, menurut Zulzum, diperkiakan 30 bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas akan mekar pada saat itu. "Kami menemukan ada sekitar 30 bunga bangkai yang telah melewati fase vegetatif dan akan segera mekar sepanjang 2019 mendatang."Iklan Dia menjelaskan, bunga bangkai mengalami dua fase dalam siklus hidupnya yang muncul secara bergantian, yaitu fase vegetatif aseksual dan generatif seksual. Selama fase vegetatif itulah muncul batang tunggal dan daun mirip pohon pepaya yang tumbuh selama sekitar dua tahun. "Jika fase vegetatif itu selesai, maka pohon dan daun akan membusuk, lalu tumbuh bunga bangkai dari umbi yang terkubur di dalam tanah. Berat umbi bunga ini dapat mencapai 100 kilogram yang berfungsi sebagai cadangan makanan selama bunga mekar," katanya menjelaskan. Amorphophallus titanum merupakan bunga majemuk terbesar di dunia yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter dan lebar kuntum 1,5 meter. Sedangkan Ammorphophallus gigas merupakan bunga majemuk tertinggi di dunia yang dapat mencapai lebih dari 4 meter, namun memiliki kuntum kecil. "Kedua jenis bunga bangkai ini adalah endemik Pulau Sumatera yang langka. Karena itu, kami terus merawat bunga-bunga ini secara baik agar terhindar dari ancaman gagal mekar," ujar Zulzum. ANTARA
Lama Tumbuh dan MekarMengutip laman resmi College of Bilogogical Sciences, University of Minnesota, titan arum mampu tumbuh hingga mencapai usia 40 bermanfaat yh
- Bunga bangkai merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia dan flora endemik Sumatera. Bagaimana sejarah bunga bangkai dan penemu tanaman asli Indonesia ini? Bunga bangkai adalah flora endemik Sumatera yang seringkali disamakan dengan padma raksasa, Raflesia arnoldi. Faktanya, kedua flora yang tumbuh di hutan tropis ini merupakan dua spesies yang bunga bangkai disamakan dengan bunga Raflesia arnoldi, karena kedua bunga tersebut sama-sama mengeluarkan bau busuk dan memiliki ukuran yang besar. Dikutip dari Live Science, Senin 21/11/2022, bunga bangkai memiliki nama latin Amorphophallus titanium, dikenal juga sebagai titan arum, memiliki bau yang sangat busuk dan akan mati saat mekar. Asal bunga bangkai adalah di hutan hujan Sumatera Barat, Indonesia. Kendati tumbuh di iklim tropis dan tumbuh di habitat aslinya di kawasan hutan Sumatera, namun, daya tarik bunga ini membuat banyak peneliti mencoba menumbuhkan di luar bagaimana sejarah bunga bangkai ditemukan dan siapa penemu tanaman asli Indonesia ini? Tanaman asli Indonesia ini terancam terdaftar sebagai spesies terancam punah dalam Daftar Merah Tanaman Terancam Punah di International Union for Conservations of Nature IUCN. Baca juga Apa Bedanya Bunga Bangkai dan Rafflesia Arnoldii? Sejarah penemuan bunga bangkai Dikutip dari Rimba Kita, Amorphophallus titanium atau bunga bangkai adalah tanaman berukuran raksasa yang berasal atau tumbuh di hutan hujan Pulau Sumatera. Penemu bunga bangkai, flora langka endemik Sumatera ini adalah Dr. Odoardo Beccar, seorang peneliti asal Italia pada tahun 1878. Bunga bangkai ini ditemukan di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat. Hasil penemuan bunga endemik Sumatera yang unik ini pun menarik perhatian para peneliti, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara di dunia.
Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa, Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan Araceae endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas juga endemik dari Sumatra dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.[two] Kibut disebut juga bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya. Kibut sering dipertukarkan dengan padma raksasa atau Rafflesia arnoldii. Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak. Jenis-jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis SPHT Taman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau. Tumbuhan ini hanya ada di Indonesia. Pemerian [sunting sunting sumber] Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu tahun, organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya. Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga sebenarnya adalah tongkol atau spadix yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74 meter pada tahun 2003. Pada tanggal twenty Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91 meter di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun, Kebun Raya Cibodas, Republic of indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17 meter pada dini hari tanggal eleven Maret 2004.[3] Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu, Di kawasan SPHT Taman Nasional Kayan Mentarang, jenis kibut ini dapat tumbuh dengan tinggi kisaran 1,5 meter dengan lebar sekitar 50 – 70 cm. Banyak dijumpai di sekitar pinggir sungai dan daerah dataran lembap. Bunga ini mekar sekitar bulan Nopember, dan yang terakhir dijumpai pada tanggal 23 Nopember 2013 Misoniman/POLHUT TN Kayan Mentarang. Pada fase vegetatif, kibut ini muncul daun dan batang mencapai 2,five meter dengan diameter sekitar 25 cm. Pendahuluan [sunting sunting sumber] Bunga bangkai dalam bahasa latin disebut Amorphophallus yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “Amorphos” yang berarti “cacat, tanpa bentuk” dan “phallos” yang berarti “penis”.[4] Terdapat 170 jenis bunga bangkai di seluruh dunia dan sekitar 25 jenis di antaranya bisa ditemui di Indonesia yaitu 8 jenis di Sumatra, half-dozen di Jawa, three di Borneo dan one di Sulawasi.[5] Ciri-ciri [sunting sunting sumber] Warna kelopak merah hati, jingga dan kehijauan.[4] Warna tongkol keungguan serta kuning. Mengeluarkan bau busuk. Tingginya bisa mencapai 5 meter dan berdiameter one,5 meter, bagian yang menjulang tinggi ke atas atau yang disebut spadix. Bagian pelindung bunga yang mekar disebut braktea Biji berwarna merah. masa mekarnya vii hari. Habitat [sunting sunting sumber] Hutan hujan Sumatra Bengkulu, Lampung.[6] Iklim tropis dan subtropis. Tumbuh dibawah kanopi undergrowth. Ketinggian 120-365 mdpl. Tanah berkapur. Di hutan sekunder, ladang-ladang penduduk, pinggir sungai atau di tepi hutan. Siklus hidup [sunting sunting sumber] A. titanum memiliki tiga siklus hidup yang jelas, yaitu tahap vegetatif, dorman, dan generatif. Siklus vegetatif terutama untuk pertumbuhan umbi yang dapat mencapai bobot hingga 100 kg. Siklus ini dimulai pada awal musim hujan dengan dihasilkannya satu daun tunggal yang besar, dan berlangsung selama half-dozen-12 bulan, dilanjutkan siklus dorman selama ane-iv tahun sebelum memasuki siklus pembungaan. Siklus pembungaan umumnya tidak teratur [7] Perkembangbiakkan [sunting sunting sumber] Bunga bangkai Amorphophallus mengalami dua fase dalam hidupnya yang berlangsung secara bergantian dan terus menerus, yakni fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif di atas umbi bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun pepaya. Hingga kemudian batang dan daun menjadi layu menyisakan umbi di dalam tanah. Fase selanjutnya, generatif yakni munculnya bunga majemuk yang menggantikan batang dan daun yang layu tadi.[four] Perkembang biakan juga dibantu oleh Burung Rangkong, yang dimana akan memakan biji dari bunga bangkai dan akan dibuang melalui feses, namun semakin berkurangnya populasi burung rangkong akibat perdaganggan liar maka populasi bunga bangkai juga berkurang Keragaman genetik [sunting sunting sumber] dideteksi dengan menggunkan PCR menggunakan primer RAPD . Hasil menunjukkan bahwa diperoleh 143 fragmen Deoxyribonucleic acid yang berukuran dari 100 bp hingga 1,one Kb, dimana 137 95,80% di antaranya merupakan pita polimorfik dengan indeks marka yang tinggi. Rata-rata setiap primer menghasilkan 17,8 pita yang dapat dideteksi. Jumlah pita polimorfik tertinggi 23 terdapat pada primer OPU-07, sedangkan jumlah terendah thirteen terdapat pada primer OPU-03.[6] Ancaman [sunting sunting sumber] Menurut IUCN termasuk dalam red list [viii] Populasi bunga bangkai liar sudah semakin berkurang karena habitat alaminya banyak mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Penyebab lainnya adalah masyarakat yang merasa terancam dengan bau busuk bunga ini, lalu memotong bunga dan daunnya.[9] Konservasi [sunting sunting sumber] Peraturan Pemerintah Nomor vii Tahun 1999 Lampiran PP. No. 7/1999[10] In situ dan ex situ [11] Mata uang Rp. 500 rupiah pada tahun 1982 [12] Maskot pada kebun raya di Jerman yaitu Botaniche Gärten Bonn kebun raya di Jerman [4] Kultur IN-Vitro [12] [sunting sunting sumber] Kultur jaringan bunga bangkai sudah pernah dilakukan pada tahun 1988 oleh Kohlenbach.[12] Pada tahun 2011, Irawati dkk, melakukan kultur in-vitro kembali dan berhasil mendapatkan planlet dari eksplan urat daun dengan menggunakan medium Murashige dan Skoog MS dan perlakuan penyinaraan k lux, 16 jam per hari dengan suhu 28oC. Biakan diamati setelah 6-8 minggu setelah penanaman. Fakta unik [sunting sunting sumber] Umbi pada bunga bangkai dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman, dan obat-obatan.[4] Sebutir biji bunga bangkai membutuhkan waktu 20-40 thn untuk berbunga. Ketika mekar suhu bunga akan mencapai 50-60oC dan mengeluarkan asap. Lain-lain [sunting sunting sumber] Kibut sekarang telah tersebar diberbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul sering kali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Lihat pula [sunting sunting sumber] Padma raksasa Referensi [sunting sunting sumber] ^ Yuzammi & Hadiah, 2018. “Amorphophallus titanum“. IUCN Red List of Threatened Species. 2018 doi ^ “Situs TN Kerinci Seblat”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-04-12. Diakses tanggal 2001-04-12 . ^ Tembolok Google [ pranala nonaktif permanen ] dari diakses 15 Januari 2008 yang tidak bisa diakses. Salinan berita juga dimuat di sini. ^ a b c d east ^ Hetterscheid, West., and Due south, Ittenbach. 1996. Everything you lot always wanted to know abaout Amorphophallus but were afraid to stick your nose into. Aroideana ^ a b Yuyun,S, P., dan Yuzammi. 2008. Pendugaan Keragaman Genetik Amorphophallus titanum Becc. Berdasarkan Marka Random Amplifed Polymorphic Deoxyribonucleic acid. Jurnal Biodiversitas 92 103-107. ^ Bown, D. 1988. Aroids, Plants of The Arun Family. London Century. ^ ^ ^ ^ Esti, Grand. dan Yuzammi. 2016. Konservasi Ek-situ Jenis Amorphophallus SPP di Kebun Raya Liwa Kab. Lampung Barat, Provensi Lampung. Prosiding Seminar Nasional Biologi 85-92. ^ a b c Wijaksono, Katarina, U. Due north., Djaja, dan Irawati. 2012. Perbanyakan Amorphophallus titanum Becc Araceae dengan Teknologi In Vitro. Jurnal Biologi Indonesia 82 343-354
kapankah bunga majemuk dari bunga bangkai muncul